UNIVERSAL DHAMMA

http://universaldhamma.blogspot.com

Welcome and Thank you for coming to this inspirative website.The vision of this Universal Dhamma website is to improve the interactive network for all people in the world. Your support in exchanging the information which is good, useful and could be enlightened for all human beings in the world is kindly appreciated & welcomed. Any ideas for the improvement of this website is still needed and would be appreciated.

Have a nice reading. Mettacittena:-)

Mirawati Mulyadi

Twitter: @universaldhamma

Saturday, September 7, 2013

Hati yang Penuh Syukur

http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/hati-yang-penuh-syukur/#more-7954
Alkisah, di sebuah senja kelabu di pinggiran kota kecil Taiwan, tampak seorang laki-laki sedang berjalan pulang ke rumah dari tempat kerjanya sebagai supir taksi. Tiba-tiba, perhatiannya tertuju pada gerakan rumput dan suara gemerisik di sela-sela bebatuan di tepi jalan. Segera, dihampiri dengan perasaan sedikit was was. Seketika, matanya terbelalak kaget melihat bungkusan berisi bayi merah yang tergeletak di situ. Setelah melihat di sekeliling tempat itu yang tampak sepi-sepi saja, segera diangkat bungkusan bayi itu dengan hati-hari dan dengan tergopoh-gopoh dibawa pulang ke rumahnya. Setelah terkaget-kaget mendengar cerita dan melihat temuan suaminya, si istri segera mengambil alih menggendong si bayi dengan perasaan sayang. Mereka adalah sepasang suami istri, yang telah lama mendambakan kehadiran anak di tengah keluarga. Bayi yang masih merah itu menjadi buah kamma baik yang sangat manis untuk keluarga mereka. Waktu terus berjalan. Selang kira-kira usia dua tahun, karena merasa ada yang janggal dengan kemampuan berbicara dan reaksi pendengarannya yang sangat lambat, kedua orangtua itu membawa anaknya ke rumah sakit. Kecurigaan mereka pun terjawab, anak tersebut memang cacat sejak lahir, yaitu bisu tuli. Walaupun sempat terpukul sesaat, namun perasaan sayang yang telah terpupuk selama ini, membuat mereka memutuskan untuk tetap memelihara dan membesarkan si kecil yang sedang lucu-lucunya. Tahun pun dengan cepat berganti. Walaupun cacat, si gadis kecil adalah anak yang cerdas dan mendapat pendidikan yang baik di sekolah luarbiasa hingga mampu lulus SMA. Setelah lulus, melalui tes dia diterima masuk untuk bidang seni di perguruan tinggi kota besar. Perasaan gembira dan sedih pun silih berganti. Gembira karena diterimanya si anak ke universitas terkenal, sedih harus berpisah jauh dan dibutuhkan biaya yang besar untuk itu. Demi mewujudkan impian anaknya, kedua orangtua itu bertekad untuk berhemat dan bekerja mati-matian. Sejak saat itu, si ayah bekerja sangat keras, hampir setiap hari pulang ke rumah hingga larut malam. Namun… hidup memang sering tidak sesuai dengan rencana manusia. Di saat kuliah memasuki tahun ke-2, suatu malam si ayah pergi dan tidak pernah kembali. Taksi yang dikendarainya bertabrakan dan nyawanya tidak terselamatkan. Si anak tahu, betapa berat beban biaya yang harus dipikul ibunya dan dia memutuskan untuk berhenti kuliah, pulang dan bekerja serta menemani ibunya di rumah. Mengetahui itu, si ibu sangat tersentuh dengan pengertian anaknya. Tetapi, ia menegaskan, “Ibu tahu kesedihanmu, Nak. Ibu juga sangat kehilangan ayahmu. Tetapi kamu tidak boleh berhenti kuliah. Belajarlah yang benar! Selesaikan kuliahmu secepatnya dan ibu tunggu kepulanganmu dengan ijazah di tangan. Dan setiap bulan, ibu akan berusaha mengirimkan uang untuk biaya mu di sana. Ingat, jangan berpikir pulang sebelum kuliahmu selesai. Jika kamu gagal, ibu dan ayahmu di alam sana pasti kecewa karena kerja keras dan pengorbanan kami selama ini akan sia-sia.” Waktu terus berjalan. Selesai wisuda, dengan bangga dan kegembiraan yang meluap serta kerinduan yang sangat, si anak segera pulang ke desanya. Setiba di rumah, dia mengetuk berulangkali pintu rumahnya yang tertutup rapat. Dan sungguh tidak pernah diduga sama sekali, pertemuan dengan tetangganya ternyata membuat hatinya lumpuh seketika. “Nak, ibumu setahun lalu telah meninggal dunia. Maafkan kami tidak memberitahu karena ibumu meminta kami bersumpah untuk merahasiakannya. Semua sisa uang tabungan ibumu dititipkan ke kami untuk dikirimkan kepadamu setiap bulan dan dia pun meminta kami membalaskan surat-suratmu. Masih ada satu rahasia besar yang sebenarnya ayah ibumu sembunyikan darimu. Bahwa kamu sesungguhnya bukan anak kandung mereka. Walaupun kamu cacat dari bayi, mereka tidak peduli. Mereka tetap menyayangimu melebihi anak kandung sendiri.” Mendengar semua cerita tentang dirinya, duka yang mendalam tidak mampu diwujudkan dalam teriakan histeris. Hanya derasnya airmata yang mengalir tak terbendung. Di depan makam kedua orangtuanya, sambil bersimbah air mata, si gadis bersujud dan mendoakan kebahagiaan orangtuanya. Dan, demi mengenang dan mencurahkan rasa syukur yang besar atas kasih sayang dan pengorbanan kedua orangtuanya, lahirlah sebuah puisi yang sangat menyentuh, berjudul : “Gan En De Xin” (Hati yang Penuh Syukur) Terjemahan bebas isi puisi tersebut selengkapnya adalah : Aku datang secara kebetulan seperti sebutir debu Siapa yang mengetahui… saat aku begitu lemah Entah dari mana aku datang… dan di manakah cintaku berada Siapa… yang akan menyapaku di kemudian hari Walaupun dunia ini begitu luas Tetapi perjalanan ini begitu berat untuk dilalui Begitu banyak penderitaann terasa mendera Berapa banyak cinta… yang masih kumiliki Berapa banyak tetes air mata yg masih kupunyai Biarkanlah Tuhan mengetahui …Aku tak akan pernah mengaku kalah Aku bersyukur ada engkau Ibu yg menemaniku sepanjang hidup ku Hingga membuat ku mampu menjadi diri sendiri Aku bersyukur … aku berterima kasih pada keadaan ku ini Dalam duka dan bahagia aku tetap bersyukur Akhirnya isi puisi ini dijadikan sebuah lagu dan dinyanyikan oleh penyanyi terkenal OW YANG FEI FEI Lagu ini kerap menjadi theme song untuk pengambilan dana sosial…dan disumbangkan kepada yang membutuhkan.. Karena sejatinya setiap insan wajib bersyukur atas segala kamma baik yang dialaminya Dan wujud syukur patut disalurkan kepada mereka yg sedang kurang beruntung.. Semoga kisah ini bisa mengilhami kita untuk senantiasa bersyukur atas hidup yang sedang kita jalani… Apapun kesedihan dan penderitaan yang sedang kita alami.. MARILAH SELALU BERSYUKUR !!! Hanya orang yang mampu bersyukur adalah orang yang kaya dalam arti kata sebenarnya… Berikut ini lagu Gan En De Xin yang dinyanyikan oleh Ow Yang Fei Fei dalam salah satu acara penggalangan dana untuk korban bencana alam.

No comments:

Post a Comment